Gunung Tangkuban Perahu

Kejadian ini saya alami sekitar 10 tahun yang lalu dimana saya masih duduk dibangku SMA.
Sabtu malam minggu, Saya dan dua orang temanku berencana jalan-jalan ke gunung Tangkuban Perahu. Meski tidak disetujui oleh ibuku, saya tetap nekad berangkat. Jam 7 malam kita bertiga berangkat dengan menggunakan motor.
Tanpa berhenti ... kita terus saja memacu motor kita ... hingga akhirnya kita sampai di gerbang masuk Gunung Tangkuban Perahu. Setelah membayar ticket masuk dan sedkit ngobrol dengan petugas ticket.... kami melanjutkan perjalanan. Karena sepi kami tergoda untuk memacu kendaraan sekencang mungkin. Dipertengahan jalan .... disalah satu tikungan tajam ,kami hampir saja menabrak serombongan anak muda yang berjalan kaki dan berpakaian pendaki lengkap dengan ranselnya. Karena merasa bersalah...kami berhenti sebentar dan meminta maaf dengan mereka. Dan kita pun melanjutkan perjalanan kembali. Meskipun jalalan masih saja sepi dan sunyi ...kali ini kita tidak tergoda sedikitpun untuk memacu kendaraan kami sekencang tadi. Karena kami berjalan rada pelan ... akhirnya lama kelamaan kami menyadari...bahwa sepinya malam itu rada lain suasananya. Tetapi kita tidak pedulikan itu semua sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akhirnya sampai juga kita ke puncak ... dan setelah memarkir motor.... tiba-tiba dari kejauhan terlihat seseorang melambaikan tangan kearah kami... kamipun berpikir bahwa itu tukang parkir yang menyuruh kami untuk memarkir kendaraanya disana. Kami pun beranjak kesana ... tetapi setelah dekat ... tiba-tiba kami menyadari bahwa orang yang melambaikan tangan kearah kami itu sudah tidak ada lagi ditempat tersebut... kami keheranan dan saling pandang satu sama lain....mungkin orang tersebut sudah pergi atau kami yang salah lihat..... tapi tidak mungkin .... di tempat parkir yang luas ini mestinya kita bisa melihat perginya orang tersebut. Tanpa sadar, kami serentak bersama-sama mengambil sebatang rokok. Kami merokok tanpa berkata sedikitpun ... kami semakin merasakan ada sesuatu yang ganjil dengan suasana yang sangat senyaap ...
Tiba-tiba dikejauhankami melihat dua orang, laki-laki dan perempuan berjalan pelan kearah kami...kamipun merasa lega sekali kekhawatiranpun lenyap seketika. Setelah kita perhatikan...semakin mendekat kearah kami terlihatlah bahwa pakaian kedua orang tersebut serba hitam. Tiba-tiba terdengarlah lolongan serigala ........ Kami bertiga langsung tersentak kaget...dan kedua orang itu sudah makin dekat dengan kami dan tiba-tiba terciumlah bau harummmm menyengat ... Kami kontan saling pandang ... dan tanpa diperintah kamipun langsung menyalakan motor kami masing - masing..... Anehh ..... motor kami sama sekali tidak bisa dinyalakan... saya berusaha berdoa dan memohon pertolongan yang Maha Kuasa dan syukurlah motor kami akhirnya bisa menyala juga. Akhirnya dengan kecepatan penuh dengan jalanan yang menurun kamipun tancap gas sekencang mungkin. Tiba-tiba saya mendengar teriakan teman saya kencang-kencang ..." DICK awas jurang ... belok kanan .... hoii belok kanan ....bunyikan klakson ... bunyikan klakson " Tanpa pikir panjang lagi langsung saja ku rem motor ku sekeras-kerasnya, sambil membunyikan klakson. Motorku berhenti tepat beberpa centi dari pohon besar... Syukurlah Tuhan masih melindungi saya, begitu kataku dalam hati.
Akhirnya kita lanjutkan perjalanan kita ...dan kali ini kita berjalan dengan kecepatan standard, berdekatan ... dan tidak bicara sepatahpun.
Kami menjumpai lagi rombongan pendaki yang hampir kita tabrak di perjalanan naik tadi. Kamipun berpesan ke mereka agar jangan ke atas malam ini, dan kamipun menceritakan kejadian yang kita alami. Mereka mendengarkan dengan serius dan setelah mengucapkan terima kasih pada kami mereka tetap berkeras melanjutkan perjalanannya.
Akhirnya kami teruskan perjalanan, dan setelah sampai di pintu gerbang masuk ... kami keheranan mendapati pintu gerbang itu dikunci dengan gembok hitam yang besar sekali. Untunglah pintu kecil disamping pintu gerbang tidak dikunci dan cukup buat dilewati motor. Setelah mengeluarkan motor dan meneruskan perjalan .... beberpa meter kemudian kami melihat warung kopi. Kamipun sepakat berhenti untuk beristirahat sambilmenenangkan pikiran. Sambil ngopi ... kami menceritakan peristiwa yang baru saja kami alami. Dan si Bapak pemilik warung itupun bilang : "Sesudah Maghrib, gerbang pintu masuk memang sudah dikunci. dan tidak ada satupun orang yang keatas buat naik gunung ...apalagi rombongan pendaki seperti yang adik ceritakan tadi ..."

1 komentar:

  1. ARTIKEL MENARIK LAINNYA
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Hati-hati dengan Gejala Penyakit yang Satu ini >> GEJALA PENYAKIT BERBAHAYA
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Kenali penyakit sejak dini sebelum terlambat disini >> CIRI PENYAKIT BERBAHAYA
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Begini Tips Merawat Batu Akik yang Bener >> TIPS MERAWAT BATU AKIK
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Jangan Buru2 Beli Batu Akik Sebelum Baca Tips Ini >> TIPS MEMILIH BATU AKIK
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Cara Menarik Benda Pusaka dan Batu Mustika?? Sini >>> CARA MENARIK BENDA PUSAKA
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Batu Akik Terbaik dan Termurah, CEK DISINI >>> HARGA BATU AKIK
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Koleksi batu akik paling lengkap, batu alam hingga batu bertuah simak >>> JAGAT AKIK
    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    BalasHapus