Lewat Jalan Setan

Cerita ini merupakan kejadian nyata yang di alami oleh adik saya beberapa bulan yang lalu dan di ceritakannya kepada saya. Adik saya adalah seorang anggota Polwan yang kebetulan ditugaskan di ibukota kabupaten yang hanya berjarak setengah jam perjalanan dari rumah. Walaupun demikian dia memilih tinggal di asrama dan hanya pulang kerumah setiap akhir pekan. Sebagai seorang anggota polisi yang terlatih fisik dan mental, adik perempuanku yang tomboy ini tentu sudah terlatih menghadapi situasi yang paling gawat sekalipun, termasuk situasi yang tidak terduga dibawah ini. Ketika itu dia pulang kerumah seperti biasa setiap akhir pekan, biasanya dia balik ke asrama hari Senin pagi, langsung memakai seragam karena langsung bertugas dikantor. Namun saat itu dia kembali ke asramanya pada hari Minggu sore karena ada tugas kantor yang harus diserahkan keatasannya besok pagi. Dia berangkat setelah magrib sekitar jam 18.30. Jalan menuju ke kota kabupaten tidak terlalu ramai jadi dia memacu motornya, sekitar 15-20 menit kemudian dia sampai di simpang lima yang menandakan sebentar lagi dia akan sampai kekantornya. Ketika lampu traffic-light berwarna merah dia berhenti, dan ada beberapa kendaraan juga berhenti disampingnya, ada pula beberapa pejalan kaki yang menyeberang jalan, namun dia melihat wajah para pengendara disampingnya dan wajah pejalan kaki yang menyeberang jalan itu kelihatan sangat aneh, wajah mereka pucat, dingin, kaku, diam dan cuek. Ketika lampu menyala hijau dia mulai menjalankan motornya. Tapi alangkah terkejutnya dia ketika dia mulai berjalan, semuanya berubah menjadi gelap gulita. Lampu mercury dan traffic-light menghilang begitu saja, jalan aspal mulus yang tadi diterangi lampu kota berubah menjadi gundukan tanah dan batu nisan yang hanya diterangi oleh lampu motornya. Setelah menyadari situasi dia sadar dia berada disebuah jalan kecil ditengah-tengah kuburan tepat beberapa meter setelah gerbang kuburan itu. Kemudian dia lalu memutar kemudi dan tancap gas dari situ, ternyata kuburan itu terletak hanya beberapa ratus meter di belakang asramanya. Setelah sampai di asramanya dia sadar mungkin dia tadi mengendarai motor di jalan setan, terus simpang lima pintu gerbang kota itu ternyata gerbang menuju kota lain yang (untungnya)ternyata dia "dilarang" masuk. Jadi siapakah para pengandara dan penyeberang jalan tadi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar