Tersesat

3 tahun yang lalu aku bepergian dengan temanku ke tangkuban Perahu. Meskipun dilarang, aku tetap nekad pergi, tanpa pamitan atau minta ijin terlebih dahulu kepada orang tuaku.... Aku dan temanku berangkat pagi-pagi.... Karena sudah sering pergi ke Tangkuban Perahu maka aku sudah hapal betul keadaan disana.... Bahkan dulu aku dan teman-teman sering masuk ke kawasan yang menurut orang-orang disekitarnya adalah kawasan terlarang . Maklum, karena sebagai anak muda selalu mempunyai rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang besar. Setelah memasuki daerah itu...memang terlihat tidak terlalu menyeramkan, terbukti dengan banyaknya coret-coretan yang sengaja ditulis sebagai tanda kenang - kenangan, yang berarti banyak orang yang sudah mendatangi tempat itu.
Karena sudah begitu hapal dengan daerah itu , kali ini aku dan temanku pagi-pagi sekali mulai masuk ke kawasan hutan itu.... Begitu menemui pintu masuk hutan itu, kami berdua bertemu dengan turis dari Jepang... Kemudian turis Jepang itu memanggil kami Dan meminta untuk di foto bersama, tapi anehnya.... turis Jepang itu hanya ingin foto dengan aku saja. Aku mengusulkan untuk berfoto bertiga tetapi turis itu tetap hanya ingin berfoto dengan aku saja....Karena aku tidak mau mengecewakan turis itu, akhirnya aku pun mau foto bareng turis itu. Setelah dua kali mengambil gambar, aku dan temanku meneruskan perjalanan kembali kedalam hutan. Setelah memasuki hutan... aku merasakan hutan tampak lebih lebat , lebih dingin dan sedikit mencekam jika dibanding waktu aku datang dulu ... mungkin karena sudah terlalu lama selang waktunya.... Tapi aku tidak terlalu menghiraukan karena aku yakin sangat hafal dengan jalur-jalur di hutan itu.
Dalam perjalanan kami berdua bercerita sambil bercanda dan tertawa sesekali.... Karena keasyikan cerita, kami tidak menyadari kalau kami berdua sudah berjalan lumayan jauh. Dan tiba-tiba saja aku mulai kebingungan menemukan arah jalan keluar...padahal aku yakin betul hafal dengan daerah ini. Dan kamipun mulai berjalan kembali tetapi kali ini pelan-pelan sambil mengingat-ingat jalan keluar.... ANEHHH, setelah berjalan cukup lama ... kami berdua tidak menemukan jalan keluar ? Saya pikir kami berdua tersesat.... kamipun mulai panik dan dengan sedikit bingung akhirnya kami berdua memutuskan untuk kembali ke pintu masuk dengan menyusuri jalan yang kami lewati tadi, tapi alangkah kagetnya kami karena kami tidak menemukan pintu masuk tadi. Kamipun mulai dihinggapi ketakutan ....dan akhirnya ... aku menangis ..... akupun kemudian dipapah temanku serta disandarkan dipohon beringin besar.,sambil berusaha untuk menenangkan aku ... tapi aku tetap menangis... bahkan temankupun akhirnya ikut menangis juga. Setelah beberapa saat ... temanku membujukku untuk meneruskan perjalanan..., karena dengan menangis, jalan keluar tetap tidak bisa ditemukan.... apalagi hari sudah sore dan sebentar lagi gelap.
Akhirnya setelah berdoa bersama-sama, sambil menangis, kamipun melanjutkan perjalanan.. . Untunglah ....belum terlalu jauh kami berjalan....dari kejauhan kami melihat sebuah rumah gubuk.... rasa takut kamipun sedikit berkurang karena melihat rumah itu....dan tangis kamipun mulai berhenti. Dengan perasaan lega kamipun segera mendekati rumah itu...tapi setelah didekati ... kami kebingungan ... karena kami tidak menemukan rumah yang kami lihat tadi.....rumah itu ..... rumah itu .... mendadak hilang dari pandangan kami ...!!!
Rasa takut kami makin menjadi ... dan langsung saja kami mulai menangis kembali. Sambil menangis aku berpikir .... " bagaimana aku bisa keluar dari hutan ini ?..... ......bagaimana aku bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini ! apalagi hari sudah mulai gelap "
Mau tak mau ....masih sambil menangis, dalam keadaan gelap malam ... kami berdua melanjutkan perjalanan. .. Kami terus berjalan dan berusaha untuk mencari jalan keluar dari hutan itu ... meskipun beberapa kali aku terjatuh karena kakiku tersangkut akar pohon-pohon besar.
Tiba-tiba dari kejauhan, kami melihat setitik cahaya kecil.... samar-samar .... seperti lampu tempel.... bergoyang-goyang. langsung saja kami mempercepat langkah kearah cahaya tersebut. ..dan setelah dekat ....ternyata cahaya tersebut berasal dari lampu tempel yang dibawa oleh seorang bapak-bapak yang sudah tua.
Kami pun langsung memegang tangan bapak tersebut sambil memohon ; " Pak...tolong kami, pak...tolong kami pak....anterin kami keluar dari hutan ini pak...!!?!"
Melihat ketakutan kami...akhirnya pak Tua itupun dengan mengangguk-angguk ... bersedia menemani kami menuju jalan keluar ..... di perjalanan, pak Tua itupun berkata..... " Adik tersesat ya ? ...dihutan ini memang sering terjadi hal seperti itu .... adik tadi pasti menyepelekan hutan ini ... Untung adik bertemu dengan saya, malah dulu ... pernah ada yang berbuat yang tidak-tidak ...dan akibatnya dia tidak menemukan jalan keluar berhari-hari....
Setelah beberapa saat akhirnya kami sampai di sebuah desa...yang kata pak Tua itu desa itu adalah desa Pangheyotan, nama yang belum bernah aku dengar sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar