Siapa Yang Makan Kueku?

Pengalaman horor ini dialami adikku sendiri ketika dia sibuk mempersiapkan diri untuk Unas SMA sekitar tahun 90an. Seperti biasa bila belajar adikku suka tempat yang sepi, yang dipilih adalah kamar kakakku di rumah depan. Oh ya, rumah terdiri dua unit, satu unit ditempati anak-anak laki-laki dan satu unit ditempati ayah, ibu dan adik-adikku perempuan. Rumah yang ditempati kami berempat yang laki-laki rumah lama, atapnya dari kulit bambu dan berjajar empat kamar. Kalau malam terasa agak seram. Namun bukan masalah bagi adikku perempuan itu. Untuk menemani belajarnya, adikku membawa kue agar-agar dua biji, masing-masing berbentuk bulat. Entah karena asyiik atau full konsentrasi adikku tidak menghiraukan bahwa malam sudah sampai dipuncaknya. Suara penyiar radio, satu-satunya yang ada dikamar itu sudah menyuarakan kata-kata perpisahan. Kakakkupun sudah mendengkur di tempat tidur samping, sedangkan aku tidur di kamar belakang. Tiba-tiba adikku menjerit keras sekali "Hah.. siapa yang makan kueku?", kakakku langsung bangun begitu juga aku, kami langsung mengerumuni adikku dan bertanya kenapa menjerit, dengan terbata-bata sambil menunjuk dipiring kue dia berkata, "Itu lho mas, siapa yang menggigit kueku..?". Kami bertiga kaget bukan kepalang melihat kue agar-agar yang ada dipiring, ternyata benar kue itu terlihat seperti baru habis dimakan seseorang, bentuk potongan giginya terlihat sangat jelas. Kami terdiam dan menyaksikan semua itu dengan bulu kuduk yang meremang. Bagaimana mungkin kue agar-agar yang tadinya utuh, bisa hilang separo lengkap dengan bekas gigitannya, padahal kami semua yang ada dikamar itu tidak ada satupun yang merasa memakannya. Adikku yang agak syok langsung diberikan air minum oleh kakakku, sambil dihibur untuk mau istirahat belajarnya karena jam sudah menunjukkan pukul 01 malam. Peristiwa itu masih jelas terekam dalam benak kami meskipun sekarang kami sudah memiliki rumah sendiri-sendiri. Sementara rumah lama kami itu sekarang dijadikan gudang oleh adikku yang paling bungsu, katanya sih tidak ada yang kuat menempatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar